Phalaenopsis Bellina
Anggrek ini masih satu genus dengan anggrek bulan putih (Phalaenopsis amabilis).
Karenanya perawakannya hampir serupa pula dengan anggrek bulan. Daunnya
berbentuk bulat telur memanjang dan membulat kearah ujung. Daunnya
lebih kaku dibanding Phalaenopsis amabilis dan juga memiliki
lapisan lilin yang mengkilap. Bunganya harum, terlebih pada pagi hari.
Akarnya bulat memipih agak berkerut pada permukaannya dan diselaputi
oleh warna keperakan dengan ujung akar berwarna kehijauan. Bunga
tersusun dalam tandan yang dapat mencapai panjang 30 cm. Pada tiap
tandan akan mekar 1-3 kuntum secara bersamaan, kemudian akan disusul
beberapa hari kemudian oleh kuncup bunga yang ada dibawahnya, sehingga
apabila terdapat beberapa tandan bunga maka bunga yang mekar akan tampak
serentak dan terus menerus. Masing-masing berukuran 5-6 cm, berbentuk
bintang. Bunganya memiliki warna ungu lembayung yang mencolok pada
bagian tengah dan pangkal bawah sedangkan bagian lainnya berwarna putih
semburat hijau muda.
Anggrek ini menyukai tempat teduh yang
sedikit lembab. Sangat cocok untuk ditanam didataran rendah. Di tempat
yang sesuai, anggrek ini akan berbunga sepanjang tahun tanpa berhenti
memekarkan bunganya. Bunga mekar selama kurang lebih 2 minggu.Anggrek ini dapat dipelihara sebagaimana orang memelihara anggrek bulan. Tanaman ditempelkan pada pohon atau pada sekeping pakis. Air siraman hendaknya cepat mengalir keluar dan tidak menggenang di tanaman. Penggenangan dalam waktu yang cukup lama dapat menimbulkan gejala penyakit busuk pada tanaman.
Karena bentuknya dan warna bunganya yang sangat indah, anggrek ini telah disilangkan dengan jenis lain. Hasilnya antara lain ialah Phalaenopsis Harriettiae. Mengingat potensinya yang unggul maka kemungkinan pengembangannya sebagai indukan anggrek dataran rendah sangatlah besar.
Cr : http://www.anggrek.org/sp/phalaenopsis-bellina-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar